Mengidentifikasi dan Mendefinisikan Insights β
INFO
Sub bab ini penjelasan Design Thinking dikemas dalam sebuah Studi Kasus yang dikerjakan di Miniclass UX Semester Genap 2021, yaitu Redesigning KFCKU Mobile App.
βApa itu Insight? β
![Sumber: medium.com](../assets/image (15).png>)
Insight ketika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia memiliki arti Wawasan. Jika dicari penjelasannya, insight adalah pola-pola tertentu yang kita temukan dalam dalam proses pengamatan atau riset yang kita lakukan. Insight memberi kita pemahaman tentang sebab dan akibat terjadinya sesuatu.
π§ Memiliki sebuah insight menggerakkan kita dari kondisi tidak tahu caranya memecahkan masalah menjadi tahu akan solusinya.
βΌοΈ Pentingnya Insight pada saat melakukan UX Research β
Proses mendefiniskan insights biasanya dilakukan di fase define pada proses Design Thinking. Proses ini mungkin adalah proses yang paling menantang, karena sebagai designer kita dituntut untuk mengolah informasi yang sudah didapatkan(misalnya yang sudah kita lakukan dengan membuat Affinity Mapping) menjadi insight yang actionable, atau dengan kata lain bisa dicarikan solusinya.
Hal-hal kenapa kamu harus mendefiniskan insights diantaranya:
- Bisa memiliki perspektif atau cara pandang baru dari kebutuhan dan problem yang dimiliki user
- Mengartikulasikan kebutuhan dan problem tersebut secara verbal yang bisa menggerakkan kamu untuk mencari solusinya.
- Mengetahui kebenaran tersembunyi tentang bagaimana _user _berpikir.
- Membuat kamu memiliki sesuatu yang actionable untuk membantu mengambil keputusan desain yang sesuai.
π΅οΈββοΈ_ _User Need Statement - Tool untuk Mengidentifikasi Insights β
_User Need Statement _adalah sebuah _tool _untuk membantu kita membuat pernyataan actionable tentang _problem _yang dialami user, dengan tujuan untuk mengetahui siapa penggunanya, apa kebutuhannya, dan mengapa kebutuhan itu penting bagi user tersebut.
ποΈ 3 Komponen User Need Statement β
INFO
[Pengguna] perlu [Kebutuhan] untuk [Insight]
- **Pengguna - **merepresentasikan target pengguna secara spesifik yang sudah diriset.
- **Kebutuhan **- merepresentasikan kebutuhan penggunanya, biasanya didapatkan dari informasi yang sudah dituliskan pada setiap sticky notes pada Affinity Mapping. Menuliskan kebutuhan harus benar-benar berasal dari apa yang pengguna butuhkan. Ketika menulis kebutuhan, sebaiknya kita tidak menuliskan fitur tertentu, komponen design dan teknologi tertentu.
- **Insight **- menjelaskan tujuan dibalik kebutuhan yang sudah dituliskan. Pada saat menuliskan insight, akan sangat baik apabila kita bisa menempatkan diri(berempati) pada kebutuhan pengguna. Cobalah berpikir tentang harapan, ketakutan, dan motivasi pengguna.
π₯ Contoh User Need Statement β
Misalnya kita sudah memiliki Affinity Mapping, menuliskan setiap informasi entah dalam bentuk problem atau kebutuhan user pada setiap sticky notes dan mengkategorikannya. Kamu bisa mencoba mengambil 1 buah informasi pada sticky note tersebut terlebih dahulu.
Mulailah menuliskan siapa **Pengguna **yang merepresentasikan problem ini. Misalnya:
Seorang Pengguna
Selanjutnya, tuliskan **Kebutuhan **penggunanya. Kamu bisa menuliskan _problem-_nya, atau akan lebih baik apabila kamu bisa menjelaskannya secara spesifik tentang _problem _tersebut. Tuliskan kebutuhan tersebut dengan menggunakan kata kerja sehingga actionable. Contohnya:
Seorang Pengguna perlu untuk mengetahui isi atau komponen setiap menu yang ingin dipesan
Pada contoh tersebut, digunakan kata **mengetahui. **Kata tersebut sudah cukup mewakilkan apa yang user butuhkan.
Terakhir, kamu bisa menuliskan Insight-nya.** Cobalah menempatkan dirimu pada kebutuhan pengguna** yang sudah kamu buat sebelumnya, lalu tuliskan tujuan atau alasan kenapa ada kebutuhan tersebut. Contoh:
Seorang Pengguna perlu untuk mengetahui isi atau komponen setiap menu yang ingin dipesan agar** mempercepat dan mempermudah proses pemilihan menu.**
Sehingga, User Need Statementmu menjadi:
[!SUCCESS] Seorang Pengguna perlu untuk mengetahui isi atau komponen setiap menu yang ingin dipesan agar** **mempercepat dan mempermudah proses pemilihan menu.
Akhirnya, kamu sudah memiliki sebuah User Need Statement, ulangi langkah-langkah di atas pada setiap sticky notes yang ada.
βοΈ Keuntungan Membuat User Need Statement β
- Menemukan kebutuhan Pengguna - Dengan sebuah kalimat User Need Statement, kita bisa menyari pengetahuan kita tentang pengguna dan kebutuhannya. Hal ini sangat membantu dalam membentuk insight yang jelas
- **Membentuk tujuan yang Ringkas ** - Sehingga kita bisa mengkomunikasikan kebutuhan pengguna ke stakeholders dan anggota tim lainnya.
- Memudahkan pengerjaan fase selanjutnya pada Design Thinking - Dengan kebutuhan pengguna yang jelas, kita bisa dengan mudah menciptakan ide-ide yang bisa memberikan solusi atas kebutuhan pengguna.
π§πΌββοΈ Praktik: Membuat User Need Statement β
Setelah dijelaskan tentang apa itu insight, cara membuatnya dengan User Need Statement, bagaimana bentuknya, dan keuntungannya, sekarang adalah giliranmu untuk membuat User Need Statement. Jangan khawatir, kamu akan dibentukkan kelompok yang terdiri dari 3-5 orang dan pastinya akan ditemani oleh 1-2 orang kakak mentor.
π€Ί Persyaratan β
- Affinity Map yang sudah diklasterisasi dan dikelompokkan.
- Template User Need Statement
π§ Cara Membuat User Need Statement β
- Bukalah template User Need Statement. Gunakan petak yang sesuai dengan nama _breakout rooom-_mu.
- Ambillah 1 sticky note dan letakkan di kolom
Findings
. - Mulailah berdiskusi dengan teman-teman dan mentor di breakout room-mu. tuliskan User Need Statementnya pada kolom
User Need Statement
berdasarkan sticky note tersebut. Kamu bisa mengikuti contoh yang sudah disediakan di atas dan apabila bingung, jangan malu untuk bertanya ke kakak-kakak mentornya.
Terima kasih dan Semangat ππ₯
Sumber:
What are insights? oleh Epiphany di Medium
How exactly do you find insights from qualitative user research? oleh Taylor Nguyen di Medium
_User Need Statements: The βDefineβ Stage in Design Thinking _oleh Sarah Gibbons di NNGroup