Skip to content

Usability testing

Usability Testing adalah cara untuk mengevaluasi sebuah produk atau jasa dengan cara mengujinya kepada calon pengguna. Umumnya, selama pengujian, pengguna akan mencoba untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, sementara pemilik produk akan mengamati, mendengar, dan mencatat temuan.

Tujuan

Tujuan dari usability testing adalah mencari permasalahan kegunaan, mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif, serta menentukan kepuasan pengguna dengan produk tersebut.

Berikut adalah persiapan yang dilakukan sebelum melakukan usability testing:

  1. Menentukan apa yang akan dites Tentukan fitur apa yang akan diuji. Sebagai contoh, kamu ingin menguji fitur tambah barang di toko online.
  2. Mempersiapkan prototipe Prototipe adalah bentuk awal dari sebuah produk dengan fungsi yang belum lengkap. Prototipe ini digunakan untuk mencari tahu respons dari calon pengguna. Prototipe pada User Testing dapat menggunakan kumpulan screen yang sudah di desain, atau dapat menggunakan fitur testing yang tersedia pada aplikasi desain kalian. Yang perlu kamu siapkan hanya tampilan dari fitur yang ingin diuji.
  3. Mempersiapkan skenario Saat kita ingin menguji prototipe aplikasi kepada user, kita harus menentukan kata-kata yang tepat agar user merasa, testing ini adalah kehendak mereka sendiri.

Benar “Kan kamu jual kaos nih. Kan di Polinema ini ada marketplace online nya juga loh. Coba kamu jual di sana, pasti kaos mu makin laris. Cobain deh.”

Dengan kalimat seperti diatas, maka user akan berinisiatif untuk mencari tombol/kata tambah barang untuk dijual.

Salah "Aku pengen menjual produk kaosku nih. kira-kira untuk menjualkan produkku, aku harus pencet apa ya?"

Dengan kalimat tersebut, maka pengguna merasa akan terpancing untuk mencari tombol tambah barang untuk dijual sehingga testing tersebut menjadi tidak valid.

  1. Mencari siapa yang akan dites

    Ketika kamu ingin menguji fitur aplikasimu, tentukan juga siapa yang akan menjadi tester kamu. Sebagai contoh fitur tambah barang, pastinya kamu tawarkan fitur aplikasi mu ke penjual.

    Pastikan kamu testing bukan hanya untuk 1 kategori orang agar mendapat data yang lebih variatif. Contohnya seperti tabel dibawah ini.

5) Mempersiapkan tempat untuk melakukan testing Saat anda ingin bertemu dengan tester, usahakan bertemu di tempat yang nyaman. Seperti warung kopi, KFC, McD, Starbucks, dll. Ya ga usah yang mewah-mewah lah yang penting nyaman, bisa buat diskusi.

  1. Membuat Success Metrics

    Kita perlu menyiapkan form / catatan untuk mengetahui mereka lancar di bagian mana, mereka terhambat di bagian mana.

7) Menyiapkan hadiah untuk tester Untuk mereka yang sudah meluangkan waktunya untuk datang untuk melakukan usability testing pastinya harus dikasih jamuan dong. Jangan lupa kasih dia kopi, atau Burger ala McD, dll. Jangan kemahalan, ntar kalian jadi ga makan seminggu lagi gara-gara cuma testing begini wkwkw :’)

8) Menyampaikan skenario Jangan lupa untuk menyampaikan skenario yang sudah kalian buat agar tujuan yang kamu inginkan tercapai.

9) Mempersilakan tester untuk menguji prototipenya Sebelum mereka tes prototipe mu, mintalah tester agar mereka menyampaikan apa yang dia rasakan sehingga data menjadi lebih valid. Dan saat mereka mereka kesulitan, jangan beri mereka cara untuk melakukannya. Biarkan mereka kebingungan sampai mereka mengetahui caranya, atau mungkin mereka menyerah karena kesulitan sampai bener-bener mentok. Dan catat mereka terhambat dimana pada tabel yang sudah kamu buat di langkah sebelumnya.

10) Iterasi Baca tabel yang sudah kamu buat tadi. Lalu simpulkan, mereka kesulitan dimana, kesulitan seperti apa yang mereka hadapi. Lalu tentukan apa yang harus kamu perbaiki.